SMK Ma’arif 1 Nanggulan mengadakan sosialisasi Implentasi Pembelajaran Kurikulum Merdeka dengan menghadirkan Balai Dikmen dan BBPPMPV Seni dan Budaya, Jumat 26/8. Bertempat di SMK Maarif 1 Nanggulan. Peserta workshop yaitu seluruh tenaga pendidik SMK Maarif 1 Nanggulan serta turut mengundang perwakilan dari sekolah menengah sekitar. Narasumber pada acara ini, sesi pertama oleh Bapak Cahya Yuana, S.Sos, M.Pd dan Bapak Sito Mardowo, S.Sn.,M.Pd dari BBPPMPV, kemudian sesi kedua oleh Bapak Rudi Prakanto, S.Pd., M.Eng kepala Balai Dikmen Kulon Progo.
Sosialisasi tersebut diselenggarakan dalam rangkaian program SMK Pusat Keunggulan Skema Lanjutan serta memperkenalkan skema kurikulum baru kepada tenaga pendidik di SMK Ma’arif 1 Nanggulan dan sekitarnya. Cahyo dalam materi mengenai filosofi kurikulum merdeka menyampaikanpentingnya seorang pendidik untuk memahami dasar daripada sebuah kurikulum sebelum melaksanakannya dalam pembelajaran.
Perubahan kurikulum dirancang oleh kemendibud dalam upaya peningkatan dan perbaikan
pendidikan di Indonesia. Pada saat ini jajaran pendidikan kembali harus beradaptasi dengan
kurikulum baru yaitu kurikulum merdeka.
“Merdeka artinya bebas dalam mengembangkannya. Dalam kurikulum merdeka ini pemerintah hanya mengatur prinsip kurikulum. Sedangkan sekolah diberikan keleluasaan dalam mengembangkan baik dari model pembelajaran, metode pembelajaran, ataupun teknis
pelaksanaannya.” Jelas Cahya
Sedangkan Sito dalam materinya mengenai strategi pembelajaran kurikulum merdeka
menjelaskan bahwa salah satu strategi pelaksaan kurikulum ini dengan memanfaatkan platform merdeka mengajar. Baik guru maupun siswa dapat menggunakannya untuk mengeksplor kebutuhan pembelajaran.
Kemudian pada sesi kedua, Rudi menambahkan bahwa kunci dari kurikulum merdeka
yaitu Up Skilling & Reskiling, serta menekankan pada softskill & PBI. Sebuah motivasi diakhir
kegiatan yang diberikan oleh Rudi bahwa sebuah kesuksesan melalui beberapa tahap
yaitu bersyukur, bermimpi besar, bekerja keras, kemudian bersabar.